Jumat, 20 Juli 2012

Teknologi Kloning

Foto: Sipupedia

Teknologi Kloning

Penyelidikan kloning telah dilakukan sejak tahun 1952 oleh dua orang pakar bernama Bricks dan Young. Dua orang ini telah berhasil mengkloning katak dengan cara memasukkan nukleus yang sedang mengalami proses pemisahan ke dalam sel normal. Teknologi kloning pernah menjadi sorotan dunia yaitu pada tahun 1997. Pada saat itu, para ilmuwan Institut Roslin Skotlandia yang dipimpin oleh Dr. Ian Wilmut berhasil membuat kloning domba yang kemudian diberi nama Dolly. Apakah kloning itu?

Kloning berasal dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani, berarti potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. Akan tetapi, dalam perkembangannya kini pengertian kloning adalah upaya untuk memproduksi sejumlah individu yang secara genetik identik atau suatu cara untuk mendapatkan individu atau anakan yang persis sama dengan induknya tanpa melalui proses pembuahan. Sebagai contoh, pada awal tahun 1998 telah lahir dua anak sapi hasil kloning yang diberi nama Goerge dan Charlie di Texas, Amerika Serikat.

Bagaimana proses kloning domba Dolly terjadi? Dr. Ian Wilmut menguraikan proses pengkloningan domba Dolly sebagai berikut. Mula-mula ia mengambil sel tunggal dari kelenjar susu biri-biri dewasa dan difusikan dengan sel telur yang belum dibuahi dari domba lain yang ADN nukleusnya sudah diambil sebelumnya. Fusi ini menghasilkan embrio hingga lahir. Dengan demikian, secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa kini Reproduksi makhluk hidup tidak harus dengan proses pembuahan sperma atau sel telur, tetapi cukup dengan mengambil salah satu sel pada organ tubuh lain.

Sebagai lanjutan dari penemu biri-biri kloning Dolly. Para ilmuwan Skotlandia yang sudah berhasil mengkloning biri-biri Dolly kini telah memproduksi biri-biri yang membawa gen manusia dalam setiap sel di tubuhnya.

“ini benar-benar mengagumkan. Jika yang saya dengar itu benar, ini sungguh lompatan yang mengagumkan,” kata Dr. Stephen Squinto, wakil presiden bagian riset Alexion Pharmaceuticals di New Haven, dalam sebuah wawancara dengan The New York Times (NYT).

Lompatan itu muncul dalam bentuk Polly, biri-biri yang direkayasa secara genetika dan ditumbuhkan dari sel-sel kulit domba janin. Yang melakukan, siapa lagi kalau bukan para ilmuwan di PPL Therapeutics dan Roslin Intitute di Roslin, Skotlandia. “Dengan membuat Dolly, saya pikir tak sulit untuk menambahkan satu gen. Dan itulah yang kami lakukan pada polly,” kata Dr. Alan Colman dari PPL kepada NYT.

Ia lantas menjelaskan, begitu sel biri-biri fetus (yang lebih mudah dimanipulasi daripada sel dari hewan dewasa) diperoleh, gen-gen baru (yang sedikitnya satu di antaranya gen manusia) ditambahkan ke ADN biri-biri tadi di dalam setting lab. Para ilmuwan lantas menggantikan materi genetik pada ovum seekor biri-biri dengan materi genetik sel fetus yang telah dimanipulasi tadi. Begitu materi baru ini telah berada di tempatnya, telur lalu dimasukkan ke uterus biri-biri betina. Terjadilah kehamilan, dan hasilnya adalah Polly, yang setiap sel dalam tubuhnya mengandung gen manusia.

Para ilmuwan PPL tersebut menyembunyikan informasi tentang sifat gen manusia yang digunakannya dalam eksperimen ini, dan menunda publikasi riset mereka di sebuah jurnal ilmiah. Meski begitu, metodologi ilmuwan Skotlandia ini oleh para ahli dipandang sebagai perbaikan luar biasa atas upaya-upaya sebelumnya sekitar rekayasa genetika silang spesies. Di masa lalu, metode yang dominan melibatkan injeksi gen-gen alien ke dalam telur yang disuburkan; serta implantasi embrio yang dihasilkan ke dalam uterus. Lalu, para ilmuwan hanya bisa berharap gen-gen yang ditambahkan tadi bisa menempatkan diri sendiri di dalam sel-sel menggandakan embrio tadi.

“Metode ini lemah dalam hal ADN tambahan,” kata Dr. Lee Silver, ahli genetika Universitas Princeton. Silver menyebut, metode lama ini mungkin berhasil, tetapi hanya satu dari 100 percobaan.

Aplikasi medis praktis teknologi baru tersebut mungkin akan tiba dalam waktu relatif dekat. Para peneliti Skotlandia tadi belakangan menggarap penciptaan biri-biri kloning yang bisa memproduksi alfa-il-anti-tripsin manusia, sejenis protein darah yang bermanfaat pada terapi cystic fibrosis. Proyek lain yang sedang mempertimbangkan adalah penempatan gen manusia dalam biri-biri untuk memproduksi faktor-faktor pembekuan darah untuk dimanfaatkan oleh para penderita hemofili.

========================================

5 Hewan Hasil Kloning Yang Memicu Kontroversi

Kloning telah mengalami kemajuan pesat selama 15 tahun terakhir yang dimulai dari domba yang dinamakan Dolly hingga seekor kuda bernama Prometea.

Dolly, Kloning Domba Pertama - Foto: Wikimedia
Sekalipun demikian, masalah etika serta akibat yang ditimbulkan dari hal itu menjadi bahan perdebatan sengit. Berikut ini merupakan 5 hewan hasil kloning yang dianggap menyebabkan kontroversi menurut Nick Collins seorang jurnalisTelegraph.

Domba Bernama Dolly
Kehadiran Dolly merupakan peristiwa penting dalam teknologi genetika yang menunjukkan bahwa para ilmuwan bisa membalikkan waktu selular dengan mengkonversi sel domba dewasa menjadi embrio yang kemudian tumbuh menjadi domba baru.

Kelahirannya menyulut perdebatan sengit tentang etika dan akibat kloning. Seorang penulis mengklaim bahwa Dolly “menatap anda dengan kedua mata merahnya yang penuh kebencian”.

Sanggahan etika yang menentang kloning hewan diperkuat ketika domba tersebut dikritik pada tahun 2003 setelah mengidap penyakit paru-paru. Hewan tersebut ditimpa dengan masalah-masalah kesehatan juga menderita karena artritis prematur.

Tikus Bernama Cumulina

Cumulina merupakan yang pertama dari 50an tikus identik sepanjang tiga generasi yang dibuat di Universitas Hawai pada tahun 1998.

Hewan kloning tersebut dinamakan Cumulina karena dia dibuat dari DNA sel-sel kumulus yang mengelilingi telur yang sedang berkembang pada indung telur tikus betina.

Cumulina merupakan hewan pertama yang dikloning dari sel-sel dewasa yang bertahan hingga masa dewasa dan menghasilkan dua seperindukan sehat.

Gaur (Bos Gaurus) Bernama Noah

Noah hewan gaur (spesies dari Asia Tenggara yang mirip bison), merepresentasikan percobaan pertama yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk mengkloning hewan yang terancam punah.

Para ilmuwan di Amerika berharap bisa mengambil langkah besar dalam upaya melindungi spesies yang terancam punah dengan melahirkan kloningan gaur di sebuah peternakan di Iowa. Namun Noah mati sesaat setelah lahir pada tahun 2001.

Kucing Bernama CC

CC atau Carbon Copy yang lahir pada tahun 2001 merupakan hewan peliharaan pertama yang dikloning.
Para ilmuwan berharap bahwa menciptakan carbon copy kucing bisa menawarkan jutaan pemilik piaraan kesempatan untuk membangkitkan hewan peliharan kesayangan keluarga.

Namun walaupun Rainbow yang merupakan kucing orisinil bertubuh gemuk dan memiliki warna putih dengan bintik-bintik coklat, coklat muda dan keemasan, CC bertubuh ramping dengan warna putih dan belang abu-abu. Lebih lagi, kedua kucing tersebut memiliki sifat berbeda, Rainbow pendiam tapi CC suka bermain.

Sapi Bernama Vandyk-K Integ Paradise 2

Hewan ini merupakan salah satu dari tiga yang dikembangkan dari sel-sel yang diambil dari sapi yang memenangkan berbagai perlombaan bernama Vandyk K Integ Paradise di Amerika. Embrio-embrio yang dibekukan dari kloning tersebut ditanamkan pada induk-induk pengganti di Inggris.

Vandyk-K Integ Paradise 2 menjadi pusat pembicaraan ketika daging dari keturunan kloning tersebut masuk pasaran.

Tarsyidin7

Foto : Noah
Penyelidikan kloning telah dilakukan sejak tahun 1952 oleh dua orang pakar bernama Bricks dan Young. Dua orang ini telah berhasil mengkloning katak dengan cara memasukkan nukleus yang sedang mengalami proses pemisahan ke dalam sel normal. Teknologi kloning pernah menjadi sorotan dunia yaitu pada tahun 1997. Pada saat itu, para ilmuwan Institut Roslin Skotlandia yang dipimpin oleh Dr. Ian Wilmut berhasil membuat kloning domba yang kemudian diberi nama Dolly. Apakah kloning itu?

Kloning berasal dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani, berarti potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. Akan tetapi, dalam perkembangannya kini pengertian kloning adalah upaya untuk memproduksi sejumlah individu yang secara genetik identik atau suatu cara untuk mendapatkan individu atau anakan yang persis sama dengan induknya tanpa melalui proses pembuahan. Sebagai contoh, pada awal tahun 1998 telah lahir dua anak sapi hasil kloning yang diberi nama Goerge dan Charlie di Texas, Amerika Serikat.

Bagaimana proses kloning domba Dolly terjadi? Dr. Ian Wilmut menguraikan proses pengkloningan domba Dolly sebagai berikut. Mula-mula ia mengambil sel tunggal dari kelenjar susu biri-biri dewasa dan difusikan dengan sel telur yang belum dibuahi dari domba lain yang ADN nukleusnya sudah diambil sebelumnya. Fusi ini menghasilkan embrio hingga lahir. Dengan demikian, secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa kini Reproduksi makhluk hidup tidak harus dengan proses pembuahan sperma atau sel telur, tetapi cukup dengan mengambil salah satu sel pada organ tubuh lain.

Sebagai lanjutan dari penemu biri-biri kloning Dolly. Para ilmuwan Skotlandia yang sudah berhasil mengkloning biri-biri Dolly kini telah memproduksi biri-biri yang membawa gen manusia dalam setiap sel di tubuhnya.

“ini benar-benar mengagumkan. Jika yang saya dengar itu benar, ini sungguh lompatan yang mengagumkan,” kata Dr. Stephen Squinto, wakil presiden bagian riset Alexion Pharmaceuticals di New Haven, dalam sebuah wawancara dengan The New York Times (NYT).

Lompatan itu muncul dalam bentuk Polly, biri-biri yang direkayasa secara genetika dan ditumbuhkan dari sel-sel kulit domba janin. Yang melakukan, siapa lagi kalau bukan para ilmuwan di PPL Therapeutics dan Roslin Intitute di Roslin, Skotlandia. “Dengan membuat Dolly, saya pikir tak sulit untuk menambahkan satu gen. Dan itulah yang kami lakukan pada polly,” kata Dr. Alan Colman dari PPL kepada NYT.

Ia lantas menjelaskan, begitu sel biri-biri fetus (yang lebih mudah dimanipulasi daripada sel dari hewan dewasa) diperoleh, gen-gen baru (yang sedikitnya satu di antaranya gen manusia) ditambahkan ke ADN biri-biri tadi di dalam setting lab. Para ilmuwan lantas menggantikan materi genetik pada ovum seekor biri-biri dengan materi genetik sel fetus yang telah dimanipulasi tadi. Begitu materi baru ini telah berada di tempatnya, telur lalu dimasukkan ke uterus biri-biri betina. Terjadilah kehamilan, dan hasilnya adalah Polly, yang setiap sel dalam tubuhnya mengandung gen manusia.

Para ilmuwan PPL tersebut menyembunyikan informasi tentang sifat gen manusia yang digunakannya dalam eksperimen ini, dan menunda publikasi riset mereka di sebuah jurnal ilmiah. Meski begitu, metodologi ilmuwan Skotlandia ini oleh para ahli dipandang sebagai perbaikan luar biasa atas upaya-upaya sebelumnya sekitar rekayasa genetika silang spesies. Di masa lalu, metode yang dominan melibatkan injeksi gen-gen alien ke dalam telur yang disuburkan; serta implantasi embrio yang dihasilkan ke dalam uterus. Lalu, para ilmuwan hanya bisa berharap gen-gen yang ditambahkan tadi bisa menempatkan diri sendiri di dalam sel-sel menggandakan embrio tadi.

“Metode ini lemah dalam hal ADN tambahan,” kata Dr. Lee Silver, ahli genetika Universitas Princeton. Silver menyebut, metode lama ini mungkin berhasil, tetapi hanya satu dari 100 percobaan.

Aplikasi medis praktis teknologi baru tersebut mungkin akan tiba dalam waktu relatif dekat. Para peneliti Skotlandia tadi belakangan menggarap penciptaan biri-biri kloning yang bisa memproduksi alfa-il-anti-tripsin manusia, sejenis protein darah yang bermanfaat pada terapi cystic fibrosis. Proyek lain yang sedang mempertimbangkan adalah penempatan gen manusia dalam biri-biri untuk memproduksi faktor-faktor pembekuan darah untuk dimanfaatkan oleh para penderita hemofili.

========================================

5 Hewan Hasil Kloning Yang Memicu Kontroversi

Kloning telah mengalami kemajuan pesat selama 15 tahun terakhir yang dimulai dari domba yang dinamakan Dolly hingga seekor kuda bernama Prometea.

Dolly, Kloning Domba Pertama - Foto: Wikimedia
Sekalipun demikian, masalah etika serta akibat yang ditimbulkan dari hal itu menjadi bahan perdebatan sengit. Berikut ini merupakan 5 hewan hasil kloning yang dianggap menyebabkan kontroversi menurut Nick Collins seorang jurnalisTelegraph.

Domba Bernama Dolly
Kehadiran Dolly merupakan peristiwa penting dalam teknologi genetika yang menunjukkan bahwa para ilmuwan bisa membalikkan waktu selular dengan mengkonversi sel domba dewasa menjadi embrio yang kemudian tumbuh menjadi domba baru.

Kelahirannya menyulut perdebatan sengit tentang etika dan akibat kloning. Seorang penulis mengklaim bahwa Dolly “menatap anda dengan kedua mata merahnya yang penuh kebencian”.

Sanggahan etika yang menentang kloning hewan diperkuat ketika domba tersebut dikritik pada tahun 2003 setelah mengidap penyakit paru-paru. Hewan tersebut ditimpa dengan masalah-masalah kesehatan juga menderita karena artritis prematur.

Tikus Bernama Cumulina

Cumulina merupakan yang pertama dari 50an tikus identik sepanjang tiga generasi yang dibuat di Universitas Hawai pada tahun 1998.

Hewan kloning tersebut dinamakan Cumulina karena dia dibuat dari DNA sel-sel kumulus yang mengelilingi telur yang sedang berkembang pada indung telur tikus betina.

Cumulina merupakan hewan pertama yang dikloning dari sel-sel dewasa yang bertahan hingga masa dewasa dan menghasilkan dua seperindukan sehat.

Gaur (Bos Gaurus) Bernama Noah

Noah hewan gaur (spesies dari Asia Tenggara yang mirip bison), merepresentasikan percobaan pertama yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk mengkloning hewan yang terancam punah.

Para ilmuwan di Amerika berharap bisa mengambil langkah besar dalam upaya melindungi spesies yang terancam punah dengan melahirkan kloningan gaur di sebuah peternakan di Iowa. Namun Noah mati sesaat setelah lahir pada tahun 2001.

Kucing Bernama CC

CC atau Carbon Copy yang lahir pada tahun 2001 merupakan hewan peliharaan pertama yang dikloning.
Para ilmuwan berharap bahwa menciptakan carbon copy kucing bisa menawarkan jutaan pemilik piaraan kesempatan untuk membangkitkan hewan peliharan kesayangan keluarga.

Namun walaupun Rainbow yang merupakan kucing orisinil bertubuh gemuk dan memiliki warna putih dengan bintik-bintik coklat, coklat muda dan keemasan, CC bertubuh ramping dengan warna putih dan belang abu-abu. Lebih lagi, kedua kucing tersebut memiliki sifat berbeda, Rainbow pendiam tapi CC suka bermain.

Sapi Bernama Vandyk-K Integ Paradise 2

Hewan ini merupakan salah satu dari tiga yang dikembangkan dari sel-sel yang diambil dari sapi yang memenangkan berbagai perlombaan bernama Vandyk K Integ Paradise di Amerika. Embrio-embrio yang dibekukan dari kloning tersebut ditanamkan pada induk-induk pengganti di Inggris.

Vandyk-K Integ Paradise 2 menjadi pusat pembicaraan ketika daging dari keturunan kloning tersebut masuk pasaran.





sumber : Seputar Ilmu Pengetahuan Umum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar